Sabtu, 24 Agustus 2019

Sejarah Pendidikan Anestesi


§  Sejarah Pendidikan Perawat Anestesi di Dunia
-          Catherine Lawrence tahun 1860 (Perawat Anestesi pada perang dunia I) : Perawat anestesi menjadi suatu profesi dalam melakukan anestesi pada pernag dunia I.
-          Tahun 1889 – Berdiri sekolah Perawat Anestesi pertama yang dipimpin oleh Alice Magaw dengan karyanya mempublikasikan “A Reviuw of Over Fourteen Thousand Surgical Anesthetiscs in Sugery, Gynecology, and Obsetrics” membuktikan bahwa anestesi adalah suatu bagian dari keperawatan.
-          Tahun 1908-1915 ada Ahli Bedah lain yang terkemuka, George Crile mendirikan Pendidikan Perawat Anestesi yang kedua terbesar di Lakeside Hospital, di Cleveland, Ohio dengan Perawat Anestesi Agatha Hodgins sebagai pendidik utama.
-          Tahun 1916 sekolah anestesi ditutup dengan dikeluarkannya keputusan tidak ada orang lain yang boleh melakkan tindakan anestesi kecuali dokter anestesi yang terdaftar
-          Pada tahun 1917, dr Crile membujuk Medical Board untu mecabut perintahnya dan Hodgins mulai kembali mengajar Perawat Anestesi. Agar program pendidikan Perawat Anestesi di Latekeside tetap dibuka.
-          Tahun 1922, ketika Alice Hunt, seorang Perawat Anesesi menerima posisi akademik menjadi Asistem Profesor Anestesi. Hal ini menunjukkan pengakuan berkembanganya profesi perawat anestesi ke dalam pasca sarjana.
-          Pada abad 20, Dokter Anestesi terus menentang hak Perawat Anestesi untuk melakukan anestesi dengan beranggapan bahwa anestesi adalah hak milik pribadi dokter anestesi dan ilmu pengetahuan anestesi hanya disediakan untuk mereka yang sekolah kedokteran.
-          Akhir tahun 1920, para perawat anestesi menyadari tentang pentingnya organisasi profesi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien dan memeperkuat kemampuan anggotanya untuk menghadapi dari pihak lain.
-          Tanggal 17 Juni 1931 Hodgins akhirnya membuat NANA (National Association of Nurses Anesthetist). Terdapat 40 perawat anestesi yang mewakili 12 negara bagian bertemu di ruang kuliah di Lakeside Hospital di Cleveland. Agatha Hodgins terpilih sebagai presiden NANA yang pertama.
-          Kemudian NANA berubah menjadi AANA (American Assosiation pof Nursing Anesthetist) hingga saat ini.

Kronolgis Sejarah Pendidikan Anestesi di Dunia
Pada tahun 1860, terjadi perang sipil dan banyak korban yang memerlukan pembedahan. Pada saat itu banyak perawat yang direkrut untuk menjadi perawat anestesi untuk membantu operasi pembedahan para korban perang. Salah satu perawat yang terkenal adalah perawat Catherine Lawrence. Terjadi kontroversi tentang rasa aman tindakan pembedahan dan pembiusan setelah perang.  Untuk mengatasi masalah tersebut dan membuat anestesi dapat diterima oleh masyarakat, ahli bedah pada saat itu membujuk perawat agar bersedia mengambil alih anestesi  menjadi praktik keperawatan, dikerjakan oleh perawat terdidik.
Pada tahun 1870 dan tahun 1880 banyak suster katolik yang menjadi Perawat Anestesi, diantaranya yang terkenal adalah suter Mary Bernard, suster Aldoso Estric.. Prosefi perawat anestesi semakin berkembang pesat dengan Perawat Anestesi telah menciptakan suatu tindakan anestesi yang tidak hanya aman tapi juga mudah mendapatkan tenaganya.
Pada tahun 1889 berdiri institusi pendidikan Perawat Anestesi yang pertama, yang dipimpin oleh Perawat Anestesi dan mendidik bukan hanya perawat namun juga mendidik dokter anestesi, tokoh yang terkenal yaitu Minnesota di Rumah Sakit St Mary’s Hospital, salah saru cabang dari Rumah Sakit Mayo Clinic yang dipimpin oleh Ahli Bedah terkenal Dr.William  Worell Mayo, dan suter Alice Magaw adalah guru besar anestesinya. Suster Alice Magaw adalah Perawat Anestesi yang paling terkenal pada abad 19. Beliau menerima penghargaan internasional “The Mother of Anestesi Eter dan Clhoroform Dengan Teknik “Open Drop” dengan pengamatan yang sangat cermat terhadap tanda-tanda dan kedalaman anestesi, observasi tanda-tanda vital, manajemen pernafasan yang sempurna ditambah dengan empati dan penanganan yang feminim sehingga menghasilkan anestesi yang aman dan nyaman dan menjadikannya terkenal.
Alice Magaw juga membuat suatu kontribusi yang besar terhadap kemajuan anestesi. Beliau mempublikasikan tulisannya “Obsevations on 1992 Cases of Anesthesia from January 1, 1899 to January 1, 1900” yang diterbitkan oleh St.Paul Medical Journal. Pada bualn Desember 1906, beliau juga mempublikasikan “A Reviuw of Over Fourteen Thousand Surgical Anesthetiscs in Sugery, Gynecology, and Obsetrics”. Magaw melaporkan penggunaan eter dan chloroform dengan teknik open drop tanpa terjadinya mortalitas. Tulisan ini telah mengubah klinisi diseluruh dunia dan sangat berperan dalam kasus-kasus pengendalian yang besar selama 30 tahun kemudian yang menetapkan legalitas anestesi sebagai bagian dari keperawatan. Tulisan yang dilakukan oleh Magaw dan yang diselesaikan secara kontenporer atas elemen-elemen dasar obat-obatan dan praktikya, hal ini merupakan tonggak yang kokoh yang membuktikan bahwa anestesi adalah suatu bagian dari keperawatan.
Pada tahun 1908 ada Ahli Bedah lain yang terkemuka, George Crile mendirikan Pendidikan Perawat Anestesi yang kedua terbesar di Lakeside Hospital, di Cleveland, Ohio. Dr. Crile menjadikan Suster Agatha Hodgins sebagai anesthetist pribadi untuk dirinya. Agatha Hodgins menggunakan nitrous oxide – oxygen anesthesia pada tahun 1909 dan telah menyelesaikan 575 pembedahan secara sukses dengan teknik ini. Keberhasilannya ini membuat Ahli Bedah yang berkunjung ke rumah sakit terkesan dan mengirimkan para perawatnya untuk dididik menjadi praktisi anestesi oleh Agathe Holdings. Pendidikan anestesi Lakeside secara formal didirikan tahun 1915 setelah Holdings kembali dari tugas Perang Dunia I. Holdings pernah bertugas di Perancis bersama Dr.Crile dan Unit Lakesade untuk pelayanan dalam America Ambulance Hospital bulan Desember 1914 sampai pertengahan tahun 1915. Perawat Anestesi telah sangat berjasa pada Perang Dunia I. Pada tahun 1916 ketika Dr. Crile dan Holdings kembali ke Cleveland, mereka menghadapi tantangan yang besar atas hak Perawat untuk melakukan tindakan anestesi yaitu terdapat keputusan tidak ada orang lain yang boleh melakkan tindakan anestesi kecuali dokter anestesi yang terdaftar. Bersama dengan keputusan tersebut pula sekolah pendidikan anestesi ditutup.
Pada tahun 1917, dr Crile membujuk Medical Board untu mecabut perintahnya dan Hodgins mulai kembali mengajar Perawat Anestesi. Suaya program pendiidkan Peawat Anestesi di Latekeside tetap dibuka. Dr Crile dan Hodgins menandatangani DPR Ohio untuk memperoleh pengecualian dalam undang-undang Praktik Kedokteran yaitu bagi Perawat Anestesi yang telah menempuh pendidikan yang memadai dapat memberika anestesi dibawah pengawasan dokter. Ini perama kalinya ada suatu pengawasan terhadap praktik Perawat Anestesi oleh dokter dan dicantumkan dalam undang-undang. Pada tahun 1914 telah ada 4 buh pendidikan formal Perawat Anestesi, ysng pertama di Portland, kemudian St John’s di Springfild, lalu New York Post Graduate Hospital dan selanjutnya pendidikan Perawat Anestesi pindah dalam rumah sakir Universitas serta rumah sakit umum yang besar diseluruh negeri.
Kemajuan besar pendidikan anestesi terjadi di Yale Medical School pada tahun 1922, ketika Alice Hunt, seorang Perawat Anesesi menerima posisi akademik menjadi Asistem Profesor Anestesi. Hal ini menunjukkan pengakuan berkembanganya profesi perawat anestesi ke dalam pasca sarjana. Penerimaan masyarakat terhadap perawat anestesi, baik sebagai pendidik maupn klinisi. Tidak terbantahkan lagi bahwa perawat anestesi yang telah sedemikian besar kontribusinya dalam pelayanan dan perkembangan anestesi sepanjang 85 tahun setelah ditemukannya anestesi pada tahun 1846, telah membuktikan bahwa perawat anestesi adalah pembius handal.  Pelayanan anestesi apabila diberi tugas ini adalah perawat anestesi. Hingga terdapat konflik terkait siapa penemu anestesi eter yang menyebabkan konflik dikemudian hari. Sepanjang abad 20, Dokter Anestesi terus menentang hak Perawat Anestesi untuk melakukan anestesi dengan beranggapan bahwa anestesi adalah hak milik pribadi dokter anestesi dan ilmu pengetahuan anestesi hanya disediakan untuk mereka yang sekolah kedokteran.
Terdapat dua berkas perkara yang menetanghak praktik Perawat Anestesi dalam pemberian anestesi yang dianggap merupakan milik dokter. Frank v South di Kentucky dan Chalmers Francis v Nelson di California. Kedua kasus itu dimenangkan oleh Perawat Anestesi, tetapi hal tersebut nmenyadarkan tentang pentingnya organisasi profesi, maka Agatha Hodgins mewujudkan hal tersebut. Pada akhir tahun 1920, para perawat anestesi menyadari tentang pentingnya organisasi profesi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien dan memeperkuat kemampuan anggotanya untuk menghadapi dari pihak lain.
Tahun 1930 dalam konvensi Asosiasi Perawat Amerika (ANA). Hodgins mempresentasikan makalahnya dan berharap menjadi seminar dalam ANA namun ditolak. Pada tanggal 17 Juni 1931 Hodgins akhirnya membuat NANA (National Association of Nurses Anesthetist). Terdapat 40 perawat anestesi yang mewakili 12 negara bagian bertemu di ruang kuliah di Lakeside Hospital di Cleveland. Agatha Hodgins terpilih sebagai presiden NANA yang pertama. Pada saat yang sama, diseluruh negara bagian terbentuk asosiasi Perawat Anestesi. Satu persatu mereka bergabung menjadi organisasi nasional perawat anestesi. Sekarang NANA berubah menjadi AANA (American Assosiation pof Nursing Anesthetist).


§  Sejarah Pendidikan Perawat Anestesi di Indonesia
Pada tahun 1954, dr. Mohamad Kelan, adalah dokter Indonesia pertama yang terjun ke dalam bidang anestesi dan merupakan dokter ahli anestesi yang pertama di Indonesia, setelah belajar di USA. Pada tahun 1962, beliau mencetuskan untuk mengadakan program pendidikan Penata Anestesi di bawah naungan Departemen Kesehatan RI, meniru Program Pendidikan Perawat Anestesi di Amerika Serikat. Sejak saat itu, berkembanglah dan bertambahlah jumlah tenaga perawat yang menjadi perawat anestesi, yang semula dalam bentuk program pendidikan peñata anestesi yang lama pendidikannya adalah mula-mula selama 1 tahun, kemudian berubah menjadi 2 tahun dan kemudian ditingkatkan menjadi Akademi Anestesi yang lama pendidikannya adalah selama 3 tahun.
Di Indonesia, gambaran singkat sejarah pendidikan perawat anestesi berkembang mulai dari tahun 1962 sampai sekarang. Perubahan program pendidikan anestesi ini dapat dilihat dari gambaran singkat dibawah ini:
1.      Sekolah Penata anestesi Kimia disahkan oleh Depkes Nomor 107/Pend/Sep 1962 tanggal 11 September 1962.
Merupakan pendidikan Akademi Anestesi pertama yang didirikan sejak tahun 1962 dan berlokasi di Jl. Kimia No. 22 Jakarta Pusat dengan lama pendidikannya selama 1 tahun. Saat ini, AKPER Anestesi ini melebur menjadi satu dengan AKPER Depkes Jakarta, AKPER Persahabatan, AKBID Harapan Kita, AKBID Cipto Mangunkusumo dan Analis Kesehatan menjadi Poltekkes Kemenkes Jakarta III sesuai Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI nomor 298/MENKES-KESOS/SK/IV/2001. Pendidikan Anestesi ini kemudian menjadi Program Studi DIII Keperawatan Anestesi.
Pada tahun 2007 Program Studi D III Keperawatan Anestesi berubah menjadi Program Studi Keperawatan, karena diberlakukannya undang-undang praktik kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang pada dasarnya tidak ada perbedaan dengan lulusan Prodi DIII Keperawatan, hanya mendapat tambahan muatan institusi yaitu Keperawatan Anestesi. Berdasarkan hal tersebut, maka Program Studi DIII Keperawatan Anestesi ditutup pada tahun 2012.

2.      Program Pendidikan Akademi Anestesi  ( tahun 1966  s/d 1986)
Program pendidikan Akademi Anestesi Depkes RI merupakan program pendidikan yang menerima calon mahasiswa yang berasal dari  lulusan Perawat yang telah berpengalaman kerja minimum 1 tahun. Kurikulum teori dan praktik menyerupai kurikulum program pendidikan dokter spesialis anestesi,  dan lamanya program pendidikan ini adalah selama 3 (tiga) tahun. Program ini dimulai sejak tahun 1966  s/d 1986 dan umumnya mahasiswa yang masuk pendidikan ini adalah Perawat yang mendapat tugas belajar dari instansi diseluruh Indonesia. Dalam periode ini juga masih  banyak rumah sakit pemerintah yang menyelenggarakan kursus Perawat Anestesi selama satu tahun untuk memenuhi kebutuhan tenaga anestesi dirumah-sakit terutama didaerah diluar pulau Jawa.
·      Isi Program           :  Akademi Anestesi.
·      Teori                     :  – Ilmu Keperawatan 10 % -  Ilmu Sosial 10 % – Ilmu Anestesi & Medis 80 %
·      Praktik                  :  – Anestesi, Emergency, ICU, mulai dari semester I sampai VI.

3.      Program Pendidikan Akademi Keperawatan Anestesi / Pendidikan Ahli Madya Keperawatan Anestesi  (tahun 1985 s/d 2006    ) :
·      Dalam program ini diberikan 8 SKS  teori anestesi dan program pelatihan  / praktik anestesi selama 6 (enam) bulan.
·      Isi Program           : Akpernes / Ahli Madya Keperawatan Anestesi.
·      Teori                     : – Ilmu Keperawatan 80 %  - Ilmu Sosial 10 % – Ilmu Anestesi 10 %
·      Praktik                  : – Keperawatan  dan  ditambah  praktik  Anestesi selama 1 ( satu ) Semester.
Namun akibat terjadinya perubahan nama program pendidikan dan juga kurikulum pendidikan Perawat Anestesi pada tahun 1985, dari Akademi Anestesi menjadi Akademi Keperawatan Anestesi, maka Dewan Pengurus Pusat IKLUM AKNES mengambil inisiatif untuk mengadakan Musyawarah Nasional guna merubah nama organisasi yang dapat menjadi wadah seluruh alumni program Pendidikan Perawat Anestesi, karena IKLUM AKNES itu hanya menjadi wadah Alumni Akademi Anestesi, sedangkan alumni program Akademi Keperawatan Anestesi tidak terakomodasi dalam organisasi ini.  Maka pada tanggal 01 Oktober 1986 organisasi IKLUM AKNES dirubah namanya menjadi IKATAN PERAWAT ANESTESI INDONESIA ( IPAI ).
a.       Akademi Keperawatan Anestesi Surabaya No.2082/Diknas/ BP/IX/1985 tanggal 12 Setember 1985
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) Departemen Kesehatan RI membuka dan melaksanakan pendidikan kedinasan bidang kesehatan. Penyelenggaraan Pendidikan Anestesi Surabaya yang merupakan sekolah Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) kemudian dikonversi menjadi Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) dengan dikembangkan kelembagaannya menjadi Politeknik Kesehatan Surabaya (Poltekkes) termasuk diantaranya adalah 13 Akademi Kesehatan yang ada di Jawa Timur melembaga menjadi Politeknik Kesehatan Surabaya sesuai dengan Surat Keputusan Menkes-Kesos Nomor 1207/MENKES-KESOS/SK/2001 tanggal 12 Nopember 2001.
Pada tahun 2007, Program Studi Keperawatan Anestesi Surabaya ditiadakan, sehingga Politeknik Kesehatan Surabaya terdiri dari 6 Jurusan dengan 12 Program Studi.
b.      Keputusan  Menteri Kesehatan No. OT.01.0114006361 Tanggal 20 Maret 2008 tentang pembentukan Diploma IV Keperawatan Anestesi Reanimasi Poltekkes Yogyakarta
Politeknik Kesehatan (POLTEKKES) Kemenkes Yogyakarta berdiri sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia No.: 298/Menkes-Kessos/SK/IV/2001. POLTEKKES merupakan fusi dari 6 Akademi Kesehatan Depkes RI yang ada di Yogyakarta.
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsinya, selain Prodi D-III di atas, Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta telah menyelenggarakan Prodi D-IV (Sarjana Terapan) secara bertahap, dan di tahun 2008 berhasil dibuka Prodi D-IV Keperawatan Anestesi-Reanimasi yang merupakan satu-satunya Program Studi di Indonesia sampai dengan saat ini dengan pembaruan yaitu penerimaan mahasiswa dari SMA/ bukan alih jenjang .      Pada tahun 2011 dan 2012 Ikatan Perawat Anestesi Indonesia (IPAI) mendapat perintah dari Pusdiktinakes untuk menyelenggarakan pelatihan ilmu anestesi kepada Alumni Program Studi Keperawatan Anestesi dan dilaksankan secara marathon terus menerus selama tiga bulan baik teori maupun praktek, untuk tahun 2011 berkerjasama dengan RSCM dengan dosen-dosen dari UI dan Anestesi RS Persahabatan, RSUD KOJA, RSUD Tanggerang, RSUD Cibinong Bogor, RASU Halim Perdana Kusuma, RSUD Kerawang. Untuk gelombang kedua tahun 2012 untuk teori diselenggarakan kerjasama dengan bagian anestesi RD Pusat Fatmawati Jakarta dan lahan praktek bekerjasama dengan RSUD Bayu Asih Purwakarta.



























DAFTAR PUSTAKA
      . 2014. Renstra Poltekes Kemenkes Yogyakarta 2015 s.d 2019. Yogyakarta: Poltekkes Yogyakarta
      . 2014. Renstra Politeknik Kesehatan Jakarta III tahun 2014 s.d 2015. Jakarta: Poltekkes Jakarta III
Foster, dan Lorraine. 1994. Professional Aspects of Nurse Anesthesia Practice. Diakses di https://books.google.com/ pada hari Kamis, 13 Oktober 2016
Perawat Anestesi. 2013. Sejarah Singkat Perawat Anestesi. Diakses di http://perawatanestesiindonesia.blogspot.co.id pada hari Kamis, 13 Oktober 2016
Sejarah. 2012. Profil Perawat Anestesi. Diakses di www.dpdipaipropinsibanten.com pada hari Kamis, 13 Oktober 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar