Sabtu, 24 Agustus 2019

MANAJEMEN RISIKO ANESTESI


Manajeman Risiko di Anestesi

            Manajemen risiko di anestesi merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan terjadinya risiko kesalahan, menghindari risiko dan efek negatif tertentu dalam anestesi. Manajemen risiko dilakukan untuk mengurangi angka morbilitas dan mortalitas yang berhubungan dengan anestesi. Strategi yang dapat digunakan dalam melakukan manajemen risiko anestesi yaitu dengan mengecek dokumen dari peralatan, tidak ada perubahan anestesi selama anestesi berlangsung dan kehadiran penuh waktu sengan pekerjaan anestesi. Manajemen risiko melibatkan semua aspek perawatan anestesi diantaranya yaitu : (1) deteksi masalah, (2) pengkajian masalah, (3) implementasi solusi, dan (4) verifikasi efektivitas.
A.    Efek Samping yang Berhubungan dengan Anestesi
Dibandingkan dengan anestesi yang dilakukan pada dekade sebelumnya, anestesi sekaraang ini jauh lebih aman. Penelitian terbaru melaporkan tingkat mortalitas esklusif dengan anestesi 1 : 100.000 – 1 : 500.000. Efek samping anestesi yang sering terjadi yaitu insiden cidera otak parah (data base Jepang 1 : 170.000), gangguan kesadaran (kisaran 0,1 – 0,4%), kerusakan saraf tepi yang berkaitan dengan penempatan persepsi (1 : 10.000) karena blok saraf perifer, akar serabut tulang belakang atau kerusakan saraf (0,15%) dan anafilaksis (0,01%), luka ringan yang termasuk kerusakan gigi aau mata, nyeri atau gangguan rasa nyaman selama operasi, luka bakar dari prosedur yang terkait praktik anestesi seperti penyiapan kateter vena sentral.

B.     Analisis insiden terdiri 4 langkah :
1)      Identifikasi masalah
Menditeksi faktor risiko sebelum kecelakaan terjadi. Insiden umum dan serius harus ditangani segera.
2)      Penilaian masalah (s) dan mengidentifikasi penyebab (terutama yang dicegah paling umum)
3)      Mengidnetifikasi “Pelakunya” bukan bagian dari manajemen risiko. Inisiatif medis harus jelas dipisahkan
4)      Identifikas dan persiapan solusi periksa efektifitas perubahan kedepan.


C.     Ancaman Terhadap Manjemen Risiko
Ancaman yang dapat terjadi yaitu adanya pemotongan biaya dalam perawatan medis yang mungkin merupakan masalah utama dalam beberapa anacaman. Tuntutan pasien yang mengharapkan standar yang lebih tinggi dan lebih tinggi dari keamanan rumah sakit dan pimpinan rumah sakit menerapkan “untuk berbuat lebih banyak dengan lebih sedikit” dan “untuk meningkatkan dengna sumber daya yang sama”. Persiapan operasi yang kurang memadai paling sering memiliki kemungkinan kesalahan paling sering. Risiko terjadinya kesalahan dapat terjadi akibat rendahnya tingkat perawatan dan keselamatan yang ada.

D.    Proses
Prosedur harus didokumentasikan dan direvisi secara berkala. Daftar lengkap diluar ruang operasi yang membutuhkn protokol meliputi evalusi anestesi, pra induksi evaluasi ulang, . selama periode perasi data record dokumen data, kriteria transfer ke bangsal bedah, manajemen peralatan dan memeriksa kembali peralatan-peralatan.

E.     Peralatan
Kebijakan untuk pembelian peralatan harus tersedia dan termasuk kriteria keselamatan pasien. Potokol untuk cek pra anestesi dan peralatan-peralatan harus diperbaharui.

F.      Personil
Faktor anusia diangap penyebab utama terjadinya kesalahan, dengan tingkat 70% samapai 80% dari kasus. Petugas anestesi diharapkan menjadi terampil, berpengetahuan, berhati-hati saat memantau pasien saat dianestesi, mempersiapkan peralatan-peralatan, dan siap untuk mengelola pasien kritis yang menderita penyakit.
Untuk mengatasi kesalahan yang terjadi akibat manusia maka disusun strategi yang dilakukuan. Strategi ini termasuk pengawasan, evaluasi sebelum operasi, perbaikan peralatan, dan pemantauan tambahan, prosedur khusus untuk meminimalisir kesalahan manusia (yaitu pelabelan jarum suntik untuk menghindari swap jarum suntik). Kedua pelatihan anestesi harus dilakukan yaitu dengan pelatihan terkait pemberian topik keselamatan pasien dan kinerja manusia. Serelah dilakukan pemberian topik selanjutnya akan dievaluasi secara berkala per indiidu.

G.    Inisiatif Baru-Baru Ini
Selama tahun 2008 organisasi keselamatan dunia WHO mengusulkan inisiatif tentang keselamatan ruang operasi. WHO meluncurkan kampanye “Bedah Aman Penyelamatan Hidup” untuk mengatasi keamanan  perawatan bedah. Mudah checklist keselamatan bedah untuk digunakan di kamar bedah diusulkan sebagai alat utama. WSA diperbarui tahun 1993 mengeluarkan standart aman praktek anestesi. Daftar periksa yang disorot yaitu peran sentral dari anestesi yang terlatih dengan baik.
Pada tahun 2008, American Society of Logist Anesthesio mengeluarkan pedoman produksi untuk checkout (PAC) prosedur pa anestesi.pedoman meliputi 15 item tertentu untuk diperiksa sebelum pengiriman anestesi. Pedoman ini juga mencangkup frekuensi pemeriksaan dan pihak yang bertanggung jawab.

H.    Arah Masa Depan
Topik-topik berikut harus menjadi bagian dari evolusi di masa depan :
1)      Banyak dokter merasakan keengganan sesegera dan berkembang untuk menyusun statistik, mengisi formulir atau membaca prosedur. Manajemen risiko harus menjadi efisien serta mampu menghindari beban yang tidak perlu dan fokus untuk masalah yang relevan.
2)      Budaya keselamatan belum menjadi konsep bersama anatara petugas kesehatan. “Baris pertama” semua anggota harus lebih baik dalam semua aspek manajemen risiko anestesi.
3)      Untuk meminimalkan hasil negatif, perbaikan harus dilakukan dalam apa yang mendahului dan mengikuti operasi. Sebuah evaluasi pra anestesi dapat dilakukan penilaian risiko, persiapan pasien yang memadai, dan meminimalisir risiko..
4)      Pendidikan pasien yang lebih baik dapat menjadi faktor keberhasilan manajemen risiko hal ini mampu meminimalkan risiko terkait anestesi. American Society of Anesthesiologist (ASA) dan  SIAARTI memberikan pasien kesempatan untuk belajar tentang praktek anestesi.
5)      Beberapa daerah yang hampir sepenuhnya tidak tereksplore anestesi di ruang operasi dan rawat jalan adalah bidang dengan tingkat risiko yang berpotensi tinggi.
6)      Manajemen resiko terkait dengan perubahan sistem organisasi harus dilakukan solusi kreatif dan inovatif yang ada dan diuji. Mode aman ditingkatkan dan dibuat lebih aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar