BAB III
LAPORAN KASUS
A. Kasus
Pasien
di bawa ke RS dengan keluhan sesak napas dan batuk yang semakin
memberat sejak seminggu SMRS.
Keluhan
dirasakan saat pasien bekerja dan berkurang saat istirahat. Pasien lebih nyaman
tidur dengan 2 bantal atau lebih. Karena keluhannya pasien kontrol ke Puskesmas Tenayan Raya, oleh pihak puskesmas
pasien segera dirujuk
ke RSUD Arifin Achmad karena PEB.
Pasien mengaku hamil 8 bulan, HPHT
12-11-2014, TP : 19-08-2015, pasien tengah hamil 33-34 minggu. Kontrol
kehamilan teratur di Puskesmas Tenayan Raya. Tidak pernah dilakukan USG, tidak
ada riwayan TD tinggi saat kontrol. Gerakan janin dirasakan aktif.
B. Asuhan
Keperawatan
I.
Identitas
Pasien
a.
Nama Pasien : Ny. T
b.
Umur :
30 Tahun
c.
Jenis kelamin : Perempuan
d.
Pekerjaan : IRT
e.
Agama :
Islam
f.
Status :
Menikah
g.
Nomor RM :
89xxx
h.
Tgl Operasi : 6 Juli 2015
II.
Anamnesis
a. Keluhan
Utama :
Sesak yang semakin
memberat sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit.
b. Riwayat
Penyakit Sekarang:
§ Pasien
mengeluhkan sesak napas dan batuk yang semakin memberat sejak seminggu SMRS. Keluhan dirasakan saat pasien
bekerja dan berkurang saat istirahat. Pasien lebih nyaman tidur dengan 2 bantal
atau lebih. Karena keluhannya pasien kontrol ke
Puskesmas Tenayan Raya, oleh pihak puskesmas pasien segera dirujuk ke RSUD Arifin Achmad karena PEB.
§ Pasien mengaku hamil 8 bulan, HPHT
12-11-2014, TP : 19-08-2015, pasien tengah hamil 33-34 minggu. Kontrol
kehamilan teratur di Puskesmas Tenayan Raya. Tidak pernah dilakukan USG, tidak
ada riwayan TD tinggi saat kontrol. Gerakan janin dirasakan aktif.
c. Riwayat
Penyakit Dahulu:
Hipertensi, diabetes mellitus, asma bronkhial,
jantung, alergi dan gastritis disangkal.
d.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak
ada anggota keluarga dengan keluhan yang sama. Diabetes mellitus, hipertensi, asma bronkial pada
keluarga disangkal.
e. Riwayat
Menstruasi :
Menarche usia 13 tahun, siklus haid 30 hari dan teratur, setiap 1 bulan sekali selama 5-7 hari,
kuantitas dalam batas normal, nyeri (-)
f.
Riwayat Pernikahan :
Pasien menikah 1 x pada tahun 2008.
g.
Riwayat Obstetri :
G2P1A0H1
I
: Tahun 2010, anak laki-laki, 2800 gram, lahir normal dibantu bidan
II
: Hamil ini
h.
Riwayat Sosial :
Pasien ibu rumah tangga dan suami bekerja sebagai buruh di
pabrik.
i.
Riwayat Operasi
Pasien tidak pernah
menjalani operasi sebelumnya.
j.
AMPLE
A : Tidak ada riwayat alergi obat-obatan, makanan.
M : Pasien sedang tidak mengkonsumsi obat-obatan.
P : Riwayat DM (-), HT (-), Asma (-), Maag (-).
L : Pasien puasa 6 jam sebelum tindakan operasi.
E : Pasien mengalami sesak yang semakin memberat
7 hari SMRS

III.
Pemeriksaan
Fisik
a. Status
generalis
Keadaan
umum : Tampak sakit berat.
Kesadaran :
Komposmentis.
Vital
sign
-
Tekanan Darah : 150/90 mmHg
-
Nadi
: 94 x/menit
-
Nafas : 29 x/menit
-
Suhu : 36,7oC
1) Airway
§ Clear,
tidak ada sumbatan jalan nafas.
§ Suara
nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.
§ Respiratory
Rate (RR) : 29 kali/menit.
§ Penilaian
LEMON
ü
L (Look) : Tidak terdapat kelaian.
ü E
(Evaluation) : Jarak antara gigi seri pasien 3 jari.
Jarak
tulang tiroid dengan dagu 3 jari.
Jarak
benjolan tiroid dengan dasar mulut 2
jari
ü
M (mallampati Score): Grade 3 (SH).
ü
O (Obstruction) : Trauma (-), DBN.
ü N
(Neck Mobility) : Tidakada keterbatasan gerakan kepala, DBN.
2) Breathing
-
Suara napas vesikuler
-
Tidak ada retraksi iga
-
Tidak ada penggunaan otot-otot bantu
pernapasan
3) Circulation
-
Akral hangat, tidak pucat, kering.
-
Heart Rate (HR) 94 kali/menit, tegangan
volume kuat dan teratur.
-
Capillarity refill time (CRT) < 2 detik.
-
Tekanan darah : 150/90 mmHg.
-
Konjungtiva tidak anemis.
4)
Disability
GCS 15 (E: 4 V: 5 M: 6)
5)
Exposure
Pasien diselimuti. Terdapat udem pada semua ektremitas.
b. Pemeriksaan
kepala
-
Mata :
Kojungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, pupil reaktif,
Isokor
-
Mulut :
Sianosis (-), Gigi palsu (-) Palatum, uvula dan arkus
faring
(+)
-
Mandibula : Gerakan sendi
temporomandibular tidak terbatas
-
Leher : Tidak terdapat kekakuan leher
c.
Pemeriksaan Thorax
-
Inspeksi
: simetris kiri dan kanan, gerakan napaskanan kirisama.
-
Palpasi
: vokal fremitus kanan kiri sama, retraksi (-/-).
-
Perkusi
: sonor pada kedua lapangan paru,
pekak jantung dalam
Batasnormal
-
Auskultasi : suara napas vesikuler, ronkhi halus (+/+),
wheezing (-/-), suara jantungI&II reguler, murmur (+),
gallop (-).
d.
Pemeriksaan Abdomen
-
Inspeksi :
perut membuncit sesuai UIC
-
Auskultasi : bising
usus (+) normal
-
Palpasi :
perut supel, simetris, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar dan lien tidak
teraba
-
Perkusi : timpani
e.
Pemeriksaan Ginekologi
-
Inspeksi : Vulva
uretra tenang, tinggi
fundus uteri 27cm, preskep, bis (-), TBJ : 2170 gram
-
Inspekulo : Tidak
dilakukan
-
VT : Tidak
dilakukan
f.
Pemeriksaan Ekstremitas
Akral
hangat, CRT <2 detik, edema (+) semua ekstremitas.
IV.
Pemeriksaan
Penunjang
Darah
Rutin
Hb : 12,7 g/dL
Ht : 35,7 %
Leukosit : 13.800/uL
Trombosit : 325.000/uL
Eritrosit : 3,96 x 106//uL
Kimia Darah
SGOT/AST :
13 U/L
SGPT/ALT :
11 U/L
GDS :
97 mg/dl
Ureum :
95,9 mg/dL
Kreatinin :
1,79 mg/dL
Albumin :
1,8 mg/dl
AGDA
Ph :
7,47
pCO2 : 15
mmHg
pO2 :
245 mmHg
HCO3 : 10,9
mmol/L
TCO2 : 11,4
mmol/L
B E :
-11,2
SO2c :
100%
Elektrolit
Na+ :
141 mmol/L
K+ :
3,1 mmol/L
Ca++ :
0,10 mmol/L
Urin
Protein urin
: +2
Rontgen torak
Kesan :
CTR>50% (kardiomegali)
Pemeriksaan EKG
Kesan :
Sinus ritmik dengan hipertrofi jantung kiri.
V.
Diagnosis
Kerja
G2P1A0H1 hamil
33-34 minggu, PEB, dengan HELLP dan syndrom parsial.
Dengan dispneu ec edema
paru
VI.
Penatalaksanaan
Rencana
Penatalaksanaan : SC Cito
Rencana Anestesi : General
anestesi - teknik intubasi
TT
ASA : IIIE
(Emergency)
VII.
Prognosis
Dubia ad bonam
VIII.
Persiapan
operasi
Persiapan
pasien
·
Pasien dipuasakan 6-8 jam sebelum operasi.
·
Pasien dipastikan tidak menggunakan gigi
palsu dan gigi tidak ada goyang
·
Pasien diminta untuk melepaskan
besi-besi yang yang ada atau melekat ditubuh pasien.
·
Memasang akses intravena (18G) dengan
menggunakan tranfusi set dan memberikan pasien loading cairan kristaloid.
·
Pakaian pasien dilepas dan diganti
dengan baju operasi.
·
Pasien diposisikan tidur telentang.
·
Di kamar operasi, pasien dipasang
tensimeter dan saturasi oksigen. Evalusi nadi, tekanan darah, dan saturasi
oksigen. Pada pasien ini didapatkan nadi pre anastesi 94x/m, tekanan darah 150/90 mmHg, dan saturasi oksigen 99%.
Persiapan alat
·
Mempersiapkan mesin anestesi, monitor,
selang penghubung(connector), face
mask, tensimeter, oksimeter, memastikan selang gas O2 dan N2O
terhubung dengan sumber sentral, mengisi vaporizer sevoflurane dan isoflurane.
·
Mempersiapkan stetoskop, ETT jenis
kingking nomor 6,5; 7; 7,5 , spuit 20 cc, introducer,
hipafix (plester) 2 lembar ukuran
15x1,5 cm dan 2 lembar ukuran 5x3 cm,konektor, dan selang suction.
·
Mempersiapkan spuit obat ukuran 3, 5,
dan 10 cc.
·
Alat infus kontinius.
·
Sedia darah 1 PRC.
Terapi Cairan
Masalah sering ditemukan pada peri
operatif adalah
1. Hipovolemia : a. perdarahan,
dehidrasi
b. Potensial puasa
2. Hipervolemia
Terapi
cairan perioperatif
a.
Preoperatif.
1. Pasien
normohidrasi
2. Pengganti
puasa : 2 ml/kgBB/jam puasa
3. Cairan
yang digunakan kristaloid
4. Pemberian
cairan dibagi dalam 3 jam selama anestesi
a. 50%
dalam 1 jam pertama
b. 25%
dalam 1 jam kedua
c. 25%
dalam 1 jam ktiga
Perdarahan
:
-
Hitung EBV
-
Jika perdarahan
-
10% EBV berikan kristaloid subsitusi
dengan perbandingan 1:2-4ml cairan
-
10% kedua berikan koloid 1:1 ml cairan
-
>20% EBV berikan darah 1:1 ml darah
Obat Anastesi
umum
1) Fentanyl
100 mcg
2) Propofol
130 mg
3) Atracurium
12,5 mg
4) Oksigen
dan N2O 2 L/menit
5) Sevoflurane
2 Vol. %
6)
oxytocyn
20 Bolus dan Drip
Tahapan
anastesi
Induksi
1) Fentanyl
100 mcg
2) Propofol
130 mg
3) Atracurium
12,5 mg
Maintenance
-
Inhalasi :
O2 dan N2O sebanyak 2 L/menit
-
Oxytocin inj : 10iu
-
Ergometrin maleat inj : 200mg
-
Pethidin : 30mg
Instruksi post operasi
-
Indikasi CVCU menggunakan ventilator
Instruksi post
operasi di CVCU
- Awasi
tanda-tanda vital, kesadaran dan diuresis
- Tidur
telentang, jangan duduk atau mengangkat kepala selama 24 jam
- Ventilator
(TV 400 , f 14x/i , I : E 1:2, fiO250%, PEEP 8)
- Cairan
RL : DS 1:1 /24 jam
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Pra Operasi
Setelah dilakukan rangkaian pemeriksaan diagnostik
di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad pada pasien didapatkan diagnosa G2P1A0H1 hamil
33-34 minggu , PEB, dengan HELLP dan syndrom parsial dengan dispneu ec edema
paru. Sehingga dilakukan tindakan penatalakasanaan berupa Sectio cesaria. Pada
pasien telah dilakukan penatalaksanaan awal di ruangan emergensi dengan
pemberian cairan Ringer Laktat drip MgSO4, furosemid sebanyak 2
ampul dan pemasangan folley cateter. Paseien sudah dikonsultasikan ke bagian
anestesi dan penyakit dalam serta jantung kardiovaskuler untuk dilakukan
operasi. Sebelum dilakukan tindakan anestesi didapatkan hasil pemeriksaan nadi
pre anastesi 94x/menit, tekanan darah 150/90 mmHg dan frekuensi pernafasan
29x/menit dan penentuan status operasi
yaitu ASA III.
B.
Indikasi
Pada pasien ini dikatakan PEB karena telah memenuhi
beberapa kriteria PEB dengan tekanan darah 150/90, proteinuria +2 dan edem
anasarka. Pasien telah mengalami komplikasi berupa edema paru dengan gajala
klinis sesak nafas, takipnea, rasa tidak nyaman di dada dan didukung dengan
hasil pemeriksaan rontgen thorak yang menyatakan adanya kardiomegali dan
gambarak EKG Sinus ritmik dengan hipertrofi jantung kiri.Hasil pemeriksaan
penunjang lain juga menunjukkan pasien dalam keadaan hipoalburemia.
Pada kasus ini pasien direncanakan untuk dilakukan
bedah caesar dan pasien telah menyetuji untuk dilakukan operasi sehingga dapat
dilakukan persiapan anestesi. Pemilihan teknik anestesi pada pasien
preeklampsia tergantung dari berbagai faktor, termasuk cara persalinan (per
vaginam, bedah Caesar) dan status medis dari pasien (adanya koagulopati,
gangguan pernafasan, dll).Pada pasien ini dilakukan anestesi umum dengan
pertimbangan komplikasi edema paru yang dimiliki pasien dan terkait dengan
indikasi cvcu yang dilanjutkan dengan penggunaan ventilator.
C.
Intra
Anestesi
Teknik anestesi berupa teknik intubasi ETT dengan
memberikan premdikasi berupa fentanyl
serta induksi dengan propofol dan notrixum. Pada pasien juga digunakan O2,N20
dan sevoflurane masing – masing sebanyak 2 liter Selama operasi berlangsung
dilakukan monitoring tekanan darah pasien dengan hasil sebagai berikut :
-
15 menit pertama 158/95 mmHg
-
15 menit kedua 100/60 mmHg
-
15 menit ketiga 100/60 mmHg
-
15 menit keempat 110/65 mmHg
Untuk cairan pasien diberikan cairan berupa HES sebanyak
500cc.
D.
Pasca Anestesi
Setelah operasi pasien diindikasikan untuk dirawat
di CVCU terkait kompilkasi Preeklamsia nya yaitu edema paru serta pemimgkatan
TIK. Pada pasien didapat sesak nafas, gambaran rontgen thorak kardiomegali dan
gambarak EKG Sinus ritmik dengan hipertrofi jantung kiri. Pasien dirawat di
CVCU menggunakan ventilator
-
TV 400
-
f 14x/menit
-
I : E 1:2
-
fiO250%
-
PEEP 8
Monitoring pasien selama di CVCU pada tanggal 8 Juli
2015 selama 1 hari dengan monitoring tiap 1 jam didapatkan tekanan darah yang
paling tinggi 137/80 mmHg dan terendah 118/68 mmHg dengan nadi rata rata 95x/i
dan suhu rerata 36,8 C . Keadaan umum hingga tanggal 9 Juli 2015 pasien tampak
sakit sedang dengan kesadaran composmentis, pupil isokor diameter 2/2, motorik
kekuatan 5 di setiap ekstremitas dan akan dilakukan ekstubasi.